Baking Powder dan Baking Soda, Sama atau Berbeda?

Ketika hendak membuat masakan, terutama camilan, kadang perlu menggunakan baking soda ataupun baking powder. Jika tidak ada yang dicantumkan di resep, kadang akan menimbulkan tanya, apakah fungsi keduanya sama saja? Bisakah menggunakan yang seadanya at]ntara soda kue atau baking soda? Simak penjelasannya!

Baking Powder dan Baking Soda, Sama atau Berbeda?
Photo from Pixabay

Soda kue dan baking powder merupakan dua bahan yang sering digunakan sebagai campuran dalam memasak dan memanggang. Meski keduanya berfungsi supaya bahan adonan mengembang, mereka memiliki komposisi kimia, cara kerja, dan penggunaan yang berbeda. Memahami perbedaan ini penting agar hasil masakan atau kue yang dihasilkan secara optimal.

1. Komposisi Kimia

Soda kue, atau yang dikenal dengan sebutan natrium bikarbonat (NaHCO₃), ialah senyawa kimia yang bersifat basa. Ketika soda kue dicampurkan dengan bahan asam, seperti yogurt, cuka, atau jus lemon, ia akan bereaksi menghasilkan gas karbon dioksida. Gas inilah yang membantu adonan mengembang dan memberikan tekstur ringan pada kue atau roti.

Sementara itu, baking powder yaitu campuran dari soda kue, asam (biasanya kalsium fosfat), dan bahan pengisi (seperti tepung). Baking powder dirancang untuk bisa bekerja tanpa memerlukan tambahan bahan asam, sebab sudah mengandung asam di dalamnya. Terdapat dua jenis baking powder: satu tahap (single-acting) dan dua tahap (double-acting). Baking powder satu tahap akan menghasilkan gas hanya ketika dicampurkan dengan cairan, sedangkan baking powder dua tahap akan menghasilkan gas pada dua waktu. saat dicampurkan dengan cairan dan saat dipanaskan.

2. Cara Kerja

Cara kerja soda kue sangat tergantung pada kehadiran bahan asam. Saat soda kue bertemu dengan asam, reaksi yang terjadi sangatlah cepat, menghasilkan gas karbon dioksida yang membuat adonan mengembang. Oleh karenanya, adonan yang mengandung soda kue harus segera dipanggang setelah dicampur agar mendapatkan hasil yang optimal. Jika tidak, gas yang dihasilkan dapat hilang, dan adonan tidak akan mengembang dengan baik.

Sedangkan baking powder, rupanya lebih fleksibel. Baking powder dua tahap, misalnya, akan mulai bekerja saat dicampurkan dengan bahan cair dan kemudian akan aktif kembali saat dipanaskan. Hal ini menandakan bahwa adonan yang menggunakan baking powder tidak harus langsung dipanggang setelah dicampur, memberi lebih banyak waktu bagi koki untuk menyiapkan dan mengatur sebelum memasukkan adonan ke dalam oven.

3. Penggunaan dalam Resep

Penggunaan soda kue sangat cocok untuk resep makanan yang mengandung bahan asam. Misalnya saja dalam pembuatan kue jahe atau pancake, yang sering kali terdapat buttermilk atau yogurt sebagai bahan. Proporsi soda kue dengan bahan asam sangat penting agar tidak memberikan rasa pahit pada adonan.

Sebaliknya, baking powder lebih sering digunakan dalam berbagai resep kue dan roti yang tidak mengandung bahan asam. Resep kue vanila atau roti pisang, misalnya, biasanya menggunakan baking powder untuk memastikan adonan mengembang dengan baik tanpa perlu mencampurkan bahan asam. Baking powder memberikan hasil yang lebih konsisten dan dapat diandalkan.

4. Rasa dan Dampaknya

Penggunaan soda kue yang berlebihan akan memberikan rasa pahit pada makanan, terutama jika tidak ada cukup bahan asam untuk menetralkannya. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengukur dengan akurat. Di sisi lain, baking powder biasanya tidak memberikan rasa tambahan yang tidak diinginkan, karena sudah seimbang antara asam dan basa.

Dengan demikian, soda kue dan baking powder mempunyai peranan penting dalam pembuatan kue dan roti, tetapi memiliki cara kerja dan penggunaan yang berbeda. Memahami perbedaan antara kedua bahan ini sangat penting untuk mencapai hasil yang diinginkan dalam setiap resep.

Pemilihan bahan yang tepat sesuai dengan kebutuhan resep, memastikan bahwa kue atau roti yang dihasilkan memiliki tekstur yang ringan dan rasa yang lezat. Pastikan untuk selalu mengikuti instruksi resep dengan cermat untuk mendapatkan hasil yang terbaik.