Kue vs Roti, Kenali Perbedaannya!
Kue dan roti, sering kali dianggap sama. Padahal keduanya memiliki banyak perbedaan mulai dari bahan utama hingga tujuan penyajian. Lantas apa saja aspek lainnya yang mendasari perbedaan keduanya?

Kue dan roti merupakan dua jenis makanan yang sangat populer di seluruh penjuru dunia. Ternyata, meskipun keduanya terbuat dari tepung yang dipanggang, terdapat perbedaan mendasar yang memisahkan keduanya. Mulai dari bahan, metode pembuatan, tekstur yang dihasilkan, dan tujuan penyajian. Berikut penjelasannya:
1. Bahan Dasar
Perbedaan utama antara kue dan roti terletak pada bahan yang digunakan. Kue umumnya mengandung tepung terigu, gula, telur, serta lemak (misalnya mentega atau minyak). Gula berfungsi bukan hanya untuk memberikan rasa manis tetapi juga untuk memberi kelembutan dan kelembapan. Kue sering juga diberi bahan tambahan seperti cokelat, buah, atau rempah-rempah yang memberikan variasi rasa dan tekstur.
Roti biasanya terbuat dari tepung, air, garam, dan ragi. Penggunaan ragi berperan sebagai bahan pengembang yang menghasilkan gelembung gas selama proses fermentasi. Hal ini memberikan tekstur roti yang lebih empuk dan ringan. Roti cenderung memiliki lebih sedikit gula dibandingkan kue, sehingga rasanya lebih netral. Roti juga dapat dibuat dari berbagai jenis tepung, seperti tepung gandum utuh atau tepung rye, yang dapat memberikan rasa dan warna berbeda.
2. Metode Pembuatan
Metode pembuatan kue dan roti juga berbeda secara signifikan. Kue dibuat dengan metode creaming, alias mentega dan gula dikocok bersama-sama hingga ringan dan mengembang. Proses ini menciptakan gelembung udara yang membantu memberikan tekstur lembut pada kue. Setelah diberi tambahan telur dan bahan kering, adonan kue segera dipanggang untuk menghasilkan kue yang ringan.
Dalam pembuatan roti melibatkan proses pengulangan dan fermentasi. Setelah mencampurkan semua bahan, adonan diuleni untuk mengembangkan gluten, yang memberikan struktur dan elastisitas pada roti. Gluten ialah protein yang ditemukan dalam tepung dan bertanggung jawab untuk tekstur roti yang kenyal. Setelah diuleni, adonan dibiarkan mengembang selama beberapa waktu supaya ragi bekerja. Proses ini dapat berlangsung dari satu jam hingga beberapa jam, tergantung pada resepnya. Setelah itu, adonan dipanggang untuk menghasilkan roti yang kokoh dan berisi.
3. Tekstur dan Rasa
Tekstur kue biasanya lebih ringan, lembut, dan moist. Kue mempunyai lapisan tipis dan lembut, serta sering dihias dengan krim atau topping lainnya. Kue bisa memiliki rasa manis yang bervariasi, mulai dari cokelat, vanilla, hingga buah-buahan. Kue ulang tahun, misalnya, sering kali diisi dengan krim atau selai untuk menambah rasa dan kelembapan.
Sebaliknya, roti bertekstur lebih padat dan kenyal. Roti dapat bervariasi dalam rasa, tetapi umumnya memiliki rasa yang netral. Beberapa jenis roti, seperti roti sourdough, memiliki rasa sedikit asam akibat proses fermentasi yang lebih lama. Roti juga bisa diberi bahan tambahan seperti biji-bijian, rempah-rempah, atau keju untuk memberikan karakteristik rasa yang unik.
4. Tujuan Penyajian
Kue disajikan sebagai hidangan penutup atau untuk merayakan momen spesial, seperti ulang tahun, pernikahan, juga acara lainnya. Kue sering kali menjadi pusat perhatian dalam acara tersebut, dihias secara menarik agar menggugah selera. Berbagai jenis kue, mulai dari kue lapis hingga kue tart, menawarkan visual dan rasa yang khas.
Di sisi lain, roti biasanya dijadikan sebagai makanan pokok dalam kehidupan sehari-hari. Roti sering dinikmati sebagai pendamping hidangan utama, diolesi dengan mentega, selai, atau digunakan untuk membuat sandwich. Meski ada roti manis, umumnya roti lebih berfungsi sebagai sumber karbohidrat. Roti sering kali menjadi bagian dari sarapan, makan siang, atau bahkan makanan malam.
5. Variasi Global
Baik kue ataupun roti mempunyai berbagai variasi yang mencerminkan budaya dan tradisi setempat. Misalnya, kue lapis dari Indonesia yang kaya akan rasa dan warna. Sementara di Prancis, terdapat berbagai jenis kue seperti macarons dan éclairs yang terkenal dengan kehalusan dan keindahannya. Dalam varian roti, terdapat baguette khas Prancis, naan dari India, dan focaccia dari Italia, masing-masing memiliki rasa dan cara penyajian yang unik.
Dengan demikian, kue dan roti memang memiliki kesamaan sebagai produk tepung yang dipanggang, tetapi mereka memiliki perbedaan signifikan dalam hal bahan, metode pembuatan, tekstur, dan tujuan penyajian. Memahami perbedaan antara keduanya tak hanya memperkaya pengetahuan kuliner kita, tetapi juga akan membantu kita dalam memilih dan menikmati kedua jenis makanan ini dengan lebih baik.